Sabtu, 24 November 2018

Laporan Pengenalan dan Penggunaan Mikroskop




LAPORAN PRAKTIKUM I
Dasar-Dasar Makhluk Hidup
(ABKC5102)
Pengenalan dan Penggunaan Mikroskop

Disusun Oleh:
Emita Fitriani
1810129220008

Asisten Dosen:
Nida Wati
Normaulidina

DosenPengampu:
Drs. Muchyar, M.P
Mella Mutika Sari, M.Pd
Ratna Yulinda, M.Pd

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN IPA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARMASIN
OKTOBER 2018










PRAKTIKUM I
Topik               : Pengenalan Dan Penggunaan Mikroskop
Tujuan             : 1. Agar mengenali komponen dan cara penggunaan mikroskop
2. Mengetahui sifat-sifat  bayangan pada mikroskop dan gambar    yang dihasilkan.
3. Mempelajari cara menyiapkan bahan-bahan yang akan diamati                                 di bawah mikroskop
Hari, Tanggal  : Senin, 1 Oktober 2018
Tempat            : Laboratorium Terpadu FKIP ULM Banjarmasin.
 


I.          ALAT DAN BAHAN
A. Alat-alat
1)      Mikroskop                                            1 unit
2)      Gelas benda / kaca preparat                  2 buah
3)      Kaca penutup                                       2 buah
4)      Pipet                                                     1 buah
5)      Gunting                                                1 buah
6)      Silet                                                      1 buah
7)      Mortal dan alu                                      1 buah
8)      Pisau                                                     1 buah
9)      Gelas kimia 50ml                                  1 buah
10)   Preparat jadi batang monokotil           1 buah
11)   Preparat jadi  batang dikotil                1 buah
12)   Preparat jadi Tulang keras                   1 buah
   B. Bahan-bahan
1.      Air                                                         10 ml
2.      Kentang                                                 1 buah
3.      Koran                                                     secukupnya

II.        CARA KERJA
A.    Cara Kerja I
·         Menyiakan dan menggunakan mikroskop:
1.    Mengambil mikroskop dan meletakkan secara hati-hati di atas meja.
2.    Mengamati komponen-komponen mikroskop, menggambar, dan mencatat fungsinya
3.    Menggunakan mikroskop sesuai dengan langkah-langkah pada teori dasar.
·      Mempersiapkan preparat basah:
1.    Meletakkan bahan yang akan diamati di atas gelas benda / preparat
2.    Menetesi dengan air
3.    Menutupi dengan gelas/kaca penutup dan mengusahakan agar tidak ada gelembung udara di atas objek dan gelas penutup, caranya: memegang gelas penutup dengan posisi 45o terhadap gelas objek, menyentuh tepi bawah pada permukaan tetesan air dan perlahan merebahkan sehingga gelas penutup terletak di atas gelas objek. Jika masih ada gelembung udara pekerjaan ini diulangi lagi sampai berhasil.
B.     Cara Kerja II
·      Mengamati butir pati kentang
1.        Mengupas kulit kentang degan ujung silet
2.        Memotong kentang menggunakan pisau
3.        Meletakkan potongan kentang kedalam mortal
4.        Menumbuk potongan kentang sampai mengeluarkan sari patinya
5.        Menggunakan pipet tetes untuk mengambil sari pati dari mortal.
6.        Meneteskan cairan kentang pada preparat, dan menutup dengan gelas penutup serta menghindari timbulnya gelembung udara pada preparat.
7.        Mengamati butiran pati tersebut.
8.        Mengatur diafragma agar butir pati kelihatan kontras terhadap air yang mengelilinginya.
9.        Mengambar dan mengamati butir-butir pati beserta struktur-struktur yang ada didalamnya.
C.     Cara Kerja III
·         Mengamati preparat jadi (batang dikotil)
1.      Meletakkan preparat jadi (batang dikotil) di meja mikroskop sehingga preparat yang diamati terletak  di tengah lubang meja mikroskop.
2.      Memfokuskan lensa objektif mikroskop dengan menggunakan pembesaran yang lebih kuat.
3.      Mengamati hasil objek preparat jadi (batang dikotil) yang terlihat di mikroskop.
4.      Menggambar objek preparat jadi batang dikotil beserta strukturnya  yang terlihat pada mikroskop.
·         Mengamati preparat jadi (batang monokotil)
1.      Meletakkan preparat jadi (batang monokotil) di meja mikroskop sehingga preparat yang diamati terletak  di tengah lubang meja mikroskop.
2.      Memfokuskan lensa objektif mikroskop dengan menggunakan pembesaran yang lebih kuat.
3.      Mengamati hasil objek preparat jadi (batang monokotil) yang terlihat di mikroskop.
4.      Menggambar objek preparat jadi batang monokotil beserta strukturnya  yang terlihat pada mikroskop.
·         Mengamati preparat jadi tulang keras
1.      Meletakkan preparat jadi tulang keras di meja mikroskop, sehingga preparat yang diamati terletak di tengah lubang meja mikroskop.
2.      Memfokuskan lensa obyektif mikroskop dengan menggunakan pembesaran yang lebih kuat lalu dengan dengan pembesaran yang kecil.
3.      Mengamati hasil objek preparat jadi tulang keras yang terlihat pada mikroskop.
4.      Menggambar objek preparat jadi tulang keras beserta strukturnya yang terlihat pada mikroskop.
D.    Cara Kerja IV
·      Mengamati Koran yang di beri aquades
1.        Memotong satu huruf dari kertas koran kemudian meletakkan di atas gelas objek, menetesi dengan air dan menutupi dengan gelas/kaca penutup.
2.        Mengamati di bawah mikroskop dengan perbesaran paling kecil. Mencatat hasil pengamatan dan menggambar potongan huruf yang diamati. Mengulangi percobaan di atas dengan menggunakan perbesaran kuat.

III. TEORI DASAR
Kata mikroskop berasal dari bahasa yunani yaitu micros  (kecil)  scopein (melihat). Mikroskop merupakan alat bantu untuk mengamati objek yang berukuran terlalu kecil untuk dilihat dengan mata kasar. Yang mana mikroskop merupakan alat optik yang terdiri atas susunan beberapa lensa pembesar yang digunakan untuk melihat benda, jasad renik, sel, jaringan dan mikroorganisme yang ukurannya sangat kecil (mikroskopis). Kata mikroskopis berarti sangat kecil, tidak mudah dilihat dengan mata (Respati, 2008). Mikroskop ditemukan oleh Anthony Van Leuwenhoek, dimana sebelumnya sudah ada Robert Hook dan Marcello Malpighi yang mengadakan penelitian melalui lensa sederhana. Lalu Anthony Leuwenhoek mengembangkan lensa sederhana itu menjadi lebih kompleks agar dapat mengamati protozoa, bakteri, dan berbagai makhluk kecil lainnya. Setelah itu sekitar tahun 1600, Hans dan Z Jansens telah menemukan mikroskop yang lebih bagus daripada punya Anthony Van Leuwenhoek. Diberi nama mikroskop kerena merupakan alat yang berada di dalam laboratorium yang memberikan bayangan dari benda yang diperbesar hingga ukuran tertentu hingga dapat dilihat dengan mata (Cindy, 2009).  Mikroskop menjadi salah satu alat yang penting di Laboratorium IPA Terpadu, khususnya biologi, untuk mengamati obyek yang berukuran sangat kecil seperti sel. Jenis paling umum dari mikroskop, dan yang pertama diciptakan adalah mikroskop optis. Mikroskop yang pertama kali digunakan oleh ilmuan zaman renaissans adalah mikroskop cahaya( light mikroskop). Cahaya tampak diteruskan melaui specimen dan kemudian melalui lensa kaca (Chambell, 2000). Mikroskop ini merupakan alat optik yang terdiri dari satu atau lensa yang memproduksi gambar yang diperbesar dari sebuah benda yang ditaruh di titik focus dari lensa tersebut.
Mikroskop adalah alat utama dalam mempelajari struktur benda-benda kecil. Mikroskop optik dapat dibagi atas 2, yaitu mikroskop Biologi (monokuler) dan mikroskop stereo (Binokuler) (Suripto, 1994).
Mikroskop biologi adalah mikroskop yang digunakan pengamatan benda tipis transparan. Penyinaran dilakukan dari bawah dengan sinar alam atau lampu. Mikroskop binokuler adalah mikroskop yang digunakan untuk pengamatan benda-benda yang tidak terlalu besar, transparan atau tidak. Penyinaran dapat diatur dari atas maupun dari bawah dengan sinar alam atau lampu (Tim Pengajar Jurusan Biologi, 2011).

Pembagian macam-macam mikroskop adalah sebagai berikut:
a.       Berdasarkan sumber cahayanya
1.      Mikroskop cahaya (mikroskop yang asal cahayanya dari cahaya matahari atau cahaya lampu).
2.      Mikroskop elektron (mikroskop yang asal cahayanya dari tumbukan elektron yang menghasilkan energi, elektron yang bertumbukan dihasilkan dari sinar radioaktif.
b.      Berdasarkan kegiatan pengamatan
1.      Mikroskop diseksi (untuk mengamati permukaan luar benda yang diamati).
2.      Mikroskop mono atau binokuler (untuk mengamati bagian dalam sel).
c.       Berdasarkan jumlah lensa okuler:
1.      Mikroskop monokuler (memiliki satu lensa okuler).
2.      Mikroskop binokuler (memilikio dua lensa okuler)
d.      Berdasarkan kerumitan kegiatan pengamatan:
1.      Mikroskop sederhana (yang umumnya digunakan pelajar)
2.      Mikroskop riset (mikroskop dark field, flioresens, fase kontras, nomarski DIC dan konfokal)
e.       Berdasarkan hasil dari pengamatan:
1.      Mikroskop dua dimensi (mikroskop monokuler, binokuler, fase kontras, dark, field)
2.      Mikroskop tiga dimensi ( mikroskop converter)

Ada dua bagian utama yang umunnya menyusun mikroskop, yaitu:
1.      Bagian optik, yang terdiri dari kondensor, lensa objektif, dan lensa okuler.
2.      Bagian non-optik yang terdiri dari kaki dan lengan mikroskop, diafragma, meja objektif atau meja preparat, pemutar halus dan kasar, penjepit kaca objektif (preparat), dan sumber cahaya.
Lensa-lensa mikroskop
Lensa obyektif bekerja dalam pembentukan bayangan yang pertama yakni menentukan banyaknya struktur dan bagian renik yang akan terlihat pada bayangan akhir. Ciri yang penting pada lensa obyektif selain pembesarannya ( misalnya 40 kali) adalah nilai aperture (NA) yaitu ukuran daya pisah suatu lensa obyektif yang akan menentukan daya pisah spesimen yakni kemampuan lensa obyektif untuk menunjukkan struktur-struktur renik yang berdekatan sebagai dua benda yang terpisah. (Muchyar,dkk , 2018).
Lensa okuler berfungsi memperbesar bayangan yang dihasilkan oleh lensa obyektif. Pembesarannya berkisar antara 4 x – 25 x. Kondensor berfungsi untuk mendukung terciptanya pencahayaan pada obyek yang akan difokus sehingga bila pengaturannya tepat akan diperoleh daya pisah yang maksimal. Jika daya pisah berkurang, dua benda Nampak menjadi satu dan tidak lagi Nampak sebagai dua benda yang terpisah. pembesaran akan kurang bermanfaat jika daya pisah mikroskop kurang baik ( Budiono,1992).
Baik lensa objektif maupun lensa okuler keduanya merupakan lensa cembung. Secara garis besar lensa objektif menghasilkan suatu bayangan sementara yang mempunyai sifat semu, terbalik, dan diperbesar terhadap posisi benda mula-mula, lalu yang menentukan sifat bayangan akhir selanjutnya adalah lensa okuler. Pada mikroskop cahaya, bayangan akhir mempunyai sifat yang sama seperti bayangan, semu, terbalik, dan lebih lagi diperbesar (Pramudita, 2012).






V.  ANALISIS DATA
                        Mikroskop  adalah alat bantu yang digunakan untuk melihat dan mengamati obyek yang sangat kecil yang tidak bisa dilihat dengan mata telanjang. Mikroskop terdiri dari lensa okuler dan lensa objektif, pada pengamatan kali ini mikroskop yang praktikan gunakan dengan pembesaran lensa objektif sebesar 50 dan 100 X.  Mikroskop terdiri dari bagian optik dan bagian mekanik (non optik). Bagian optik terdiri dari lensa okuler, lensa obyektif, kondensor, diafragma, cermin. Dan bagian non optic terdiri dari tabung mikroskop, revolver, meja mikroskop, klip/ penjepit, sekrup pengarah kasar, sekrup pengarah halus, lengan mikroskop, kaki mikroskop, dan sendi inklinasi. Fungsi dari bagian-bagian mikroskop terdiri dari:
·         Lensa okuler
Adalah lensa yang letaknya di bagian ujung atas tabung dekat dengan mata pengamat. Fungsinya adalah untuk memperbesar bayangan yang dihasilkan oleh lensa obyektif. Funsi utama lensa okuler ini adalah untuk membentuk bayangan maya, tegak, diperbesar dari lensa obyektif. Perbesaran bayangan yang terbentuk berkisar antara 5-25 kali.
·         Lensa obyektif
Adalah lensa yang letaknya dekat dengan obyek yang di amati, fungsi nya adalah untuk memperbesar bayangan benda atau obyek pengamatan dengan 10x, 40x, atau 100x . lensa obyektif ini membutuhkan cahaya nyata, terbalik, dan diperbesar.
·         Kondesor
Fungsinya untuk mengumpulkan cahaya yang masuk dan memfokuskan cahaya untuk menerangi obyek.
·         Cermin
Fungsinya untuk memantulkan cahaya luar menuju ke bagian kondensor dan diafragma.
·         Diafragma
Fungsinya untuk mrngatur intensitas cahaya yang masuk.
·         Tabung mikroskop
Fungsinya untuk mengatur fokus dan menjadi penghubung antara lensa okuler dan lensa obyektif.
·         Revolver
Fungsinya untuk mengatur pembesaran atau pengecilan lensa obyektif, dengan cara penggunaannya  dengan cara memutar ke kanan atau kekiri.
·         Meja mikroskop
Fungsinya untuk tempat meletakkan preparat atau obyek yang akan diamati.
·         Klip/ penjepit
Fungsinya untuk menjepit kaca preparat agar tidak mudah bergeser.
·         Sekrup pengarah kasar( makrometer)
Fungsinya untuk menaik turunkan tabung mikroskop secara cepat dan tepat.
·         Sekrup pengarah halus (micrometer)
Fungsinya untuk menaik turunkan tabung mikroskop secara lambat.
·         Lengan mikroskop
Fungsinya untuk pegangan pada mikroskop dan untuk memindahkan mikroskop ke tempat lain.
·         Kaki mikroskop
Fungsinya untuk menopang atau menyangga mikroskop agar tidak jatuh.
·         Sendi inklinasi
Fungsinya untuk mengatur sudut tegaknya mikroskop.

      Salah satu fungsi mikroskop adalah untuk mengamati obyek yang berukuran kecil. Hasil pengamatan dengan mikroskop dapat dituangkan dalam bentuk gambar hasil tangan (manual) dan  gambar bidikan kamera dengan gambar literatur sebagai perbandingannya. Obyek yang diamati adalah berupa sari pati kentang , preparat jadi dari batang dikotil, batang monokotil, dan tulang keras, serta penampang 1 huruf dari Koran.
     Pada saripati kentang, menurut pengamatan yang terlihat pada mikroskop terdapat gambar bulat-bulat seperti gelembung air tersusun dengan indah dan kecil dan beberapa ada bulat yang lumayan  besar, serta berwarna kekuningan.  menurut pada literatur menunjukkan persamaan yang terlihat yakni masih ada gambar bulat seperti gelembung air. Hal itu menunjukkan bahwasanya pada kentang terkandung butir-butir amilum yang terdiri dari hilus/ hilum dan lamela serta gabus.
                           Pada preparat jadi batang dikotil, menurut pengamatan yang terlihat pada mikroskop adalah seperti bulat bulat tidak beraturan,berwarna putih pucat dan sulit di bedakan antara struktur-struktur penyusun dikotil, seperti epidemis, korteks, floem, kambium, xylem dan empulurnya. Namun, menurut pada gambar literatur disitu sudah jelas nampak struktur-struktur penyusun batang dikotil. Serta warna pada gambar literature lebih mencolok . Jadi, struktur nya mudah di bedakan.
      Pada preparat jadi batang monokotil, menurut pengamatan yang terlihat pada mikroskop adalah seperti sebuah Styrofoam dengan semburat merah membentuk bulat, struktur dari batang monokotil terdiri epidermis, korteks, perisikel, floem, xylem dan empulur. Perlu ketelitian yang ekstra agar bisa menentukan bagian-bagian dari struktur batang monokotil. Menurut gambar literatur hampir  sama dengan gambar pada pengamatan mikroskop, namun pada gambar literatur, struktur pada batang monokotil terlihat lebih jelas, dan mudah di bedakan tiap struktur penyusunnya daripada hasil pengamatan. Jadi pembeda antara batang dikotil dan monokotil adalah pada batang dikotil di jumpai pembatas antara  xylem dan floem yang dinamakan kambium, sedangkan pada monokotil tidak dijumpai kambium.
                              Pada preparat tulang keras, menurut hasil pengamatan yang terlihat pada mikroskop adalah sebuah penampang tulang keras dengan struktur yang terdiri dari saluran havers, osteosit dengan lakuna, osteon dan kanalikuli. Dengan tampilan  warna yang indah, yakni berwarna putih tulang dan kemerahan dengan warna yang mencolok sehingga terlihat jelas tiap dari struktur penyusunnya. Begitupula pada gambar literature struktur tulang keras terlihat jelas,mudah dibedakan tiap struktur penyusunnya. Namun pada gambar literature, penampang tulang keras nampang berwarna keunguan.
      Pada koran  yaitu  pengamatan  melihat struktur penyusun satu huruf  kertas  koran. Satu huruf yang digunakan adalah huruf “u” setelah dilihat hasil dari mikroskop dengan pembesaran 50x dan 200x. Pembesaran 50x adalah pembesaran yang diambil dari lensa ukoler 5x dan lensa objektif 10x, dan pembesaran 200x adalah 50x lensa okuler dan 40x lensa objektif. Pada pengamatan yang dilihat praktikan pada mikroskop adalah pada penampang yang dihasilkan bayangan adalah  maya terbalik dan di perbesar,  huruf “u” masih terlihat, namun sedikit buram akibat sebelumnya koran di tetesi dengan air. Struktur penyusun  koran terdiri dari tinta dan kertas. Pada gambar literatur , penampang satu  huruf  koran terlihat lebih jelas yakni bertuliskan huruf “m”. dan struktur penyusunnya pun benar-benar terlihat jelas.
     
VI.   KESIMPULAN
1.      Mikroskop adalah suatu alat yang fungsinya untuk melihat benda-benda atau obyek kecil. Semua itu di karenakan manusia mempunyai daya pisah yang terbatas, sehingga di butuhkan alat untuk dapat mengamati obyek yang sangat kecil sehingga dapat dilihat oleh mata. Macam-macam  dari mikroskop itu sendiri di bagi berdasarkan dari sumber cahaya, kegiatan pengamatan, jumlah lensa okuler, kerumitan kegiatan pengamatan dan hasil dari pengamatan. Namun dalam  pengamatan laboratorium biasanya yang digunakan adalah mikroskop cahaya. Bagian dari mikroskop terdiri dari bagian optic dan mekanik(non optic). Bagian optic dari mikroskop terdiri dari lensa okuler, lensa obyetif, kondensor, cermin dan diafragma. Sedangkan bagian mekanik(non optic) terdiri dari tabung mikroskop, revolver, meja mikroskop, klip/ penjepit, sekrup pengarah kasar, sekrup pengarah halus, lengan mikroskop, kaki mikroskop dan sendi inklinasi.
2.      Sifat bayangan yang dihasilkan oleh mikroskop adalah maya, terbalik, dan di perbesar.
3.    Dari pengamatan yang di hasilkan oleh mikroskop dapat memudahkan untuk mengetahui struktur-struktur penyusun dari hal yang diamati. Banyak kegunaan yang di didapatkan dari mikroskop, hendaknya banyak juga hal-hal yang harus diperhatikan agar mikroskop aman dan tidak terjadi kerusakan dan gunakan sesuai cara kerja.

VII.     SARAN
Untuk laporan praktikum harus di ketik dan itu sedikit menyusahkan bagi yang tidak mempunyai laptop, apalagi waktu pengumpulan laporan yang cukup singkat. Sebaiknya ada ketentuan agar bisa diketik atau di tulis tangan(manual).

DAFTAR PUSTAKA
Budiono,J. Djoko. 1992. Pembuatan Preparat Mikroskopis(Teori dan Praktek). University Press IKIP Surabaya, Surabaya.
Chambell, N, A. 2000. Biologi Edisi Kelima Jilid I. Jakarta : Erlangga.
Cindy. 2009. Pengertian Mikroskop. Erlangga. Jakarta.
Muchyar, dkk. (2018). Modul Praktikum Dasar-Dasar Makhluk Hidup. Banjarmasin : Program Studi Pendidikan IPA FKIP Univeritas Lambung Mangkurat.
Pramudita, Saras Dian. 2012. Mikroskop. Jakarta : Uhamka Sugeng.
Respati, M. B. (2008) Macam-macam mikroskop dan cara penggunaannya. Momentum, 4 (2).
Suripto, (1994). Struktur Hewan. Bandung : Biologi ITB.
Tim pengajar jurusan biologi. (2012). Petunjuk Praktikum Biologi Dasar. Jember : University Press.
                                           












LAMPIRAN
PERTANYAAN
  1. Sebutkan fungsi masing-masing bagian mikroskop !
  2. Bagaimana  proses pembentukan bayangan yang terjadi pada saat pengamatan di bawah mikroskop ?
  3. Bagaimana sifat bayangan yang dibentuk oleh lensa obyektif  dan okuler ?
  4. Sambil memandang kedalam okuler, geserlah preparat dari kiri kekanan. Kearah mana bayangan bergeser? Dan kemana arah bayangan jika preparat  digeser kebelakang? Putar dudukan lensa obyektif sehingga obyektif kuat berada di bawah okuler. Kerjakan hati-hati supaya tidak menyentuh gelas penutup. Jika bayangan kurang jelas, aturlah dengan memutar-mutar pengatur halus.
  5. Dengan penggantian obyektif lemah ke obyektif kuat, apakah terjadi perubahan bidang pandang?
  6. Apakah penggantian obyektif mengubah kedudukan bayangan?
  7. Berapa diameter bidang pandang mikroskop anda pada obyektif lemah (mm) dan berapa pada obyektif (h)
JAWAB:
1. Fungsi dari bagian-bagian mikroskop terdiri dari:
·         Lensa okuler
Adalah lensa yang letaknya di bagian ujung atas tabung dekat dengan mata pengamat. Fungsinya adalah untuk memperbesar bayangan yang dihasilkan oleh lensa obyektif. Funsi utama lensa okuler ini adalah untuk membentuk bayangan maya, tegak, diperbesar dari lensa obyektif. Perbesaran bayangan yang terbentuk berkisar antara 5-25 kali.
·         Lensa obyektif
Adalah lensa yang letaknya dekat dengan obyek yang di amati, fungsi nya adalah untuk memperbesar bayangan benda atau obyek pengamatan dengan 10x, 40x, atau 100x . lensa obyektif ini membutuhkan cahaya nyata, terbalik, dan diperbesar.
·         Kondesor
Fungsinya untuk mengumpulkan cahaya yang masuk dan memfokuskan cahaya untuk menerangi obyek.
·         Cermin
Fungsinya untuk memantulkan cahaya luar menuju ke bagian kondensor dan diafragma.
·         Diafragma
Fungsinya untuk mrngatur intensitas cahaya yang masuk.
·         Tabung mikroskop
Fungsinya untuk mengatur fokus dan menjadi penghubung antara lensa okuler dan lensa obyektif.
·         Revolver
Fungsinya untuk mengatur pembesaran atau pengecilan lensa obyektif, dengan cara penggunaannya  dengan cara memutar ke kanan atau kekiri.
·         Meja mikroskop
Fungsinya untuk tempat meletakkan preparat atau obyek yang akan diamati.
·         Klip/ penjepit
Fungsinya untuk menjepit kaca preparat agar tidak mudah bergeser.
·         Sekrup pengarah kasar( makrometer)
Fungsinya untuk menaik turunkan tabung mikroskop secara cepat dan tepat.
·         Sekrup pengarah halus (micrometer)
Fungsinya untuk menaik turunkan tabung mikroskop secara lambat.
·         Lengan mikroskop
Fungsinya untuk pegangan pada mikroskop dan untuk memindahkan mikroskop ke tempat lain.
·         Kaki mikroskop
Fungsinya untuk menopang atau menyangga mikroskop agar tidak jatuh.
·         Sendi inklinasi
Fungsinya untuk mengatur sudut tegaknya mikroskop.
2.Proses pembentukan bayangan pada mikroskop, objek yang akan diamati harus diletakkan di depan lensa objektif pada jarak antara fob dan  2fob sehingga bayangannya akan terbentuk pada jarak lebih besar dari 2fobdi belakang lensa objektif dengan sifat nyata dan terbalik. Bayangan pada lensa objektif dipandang sebagai objek oleh lensa okuler dan terbentuklah bayangan pada lensa okuler. Agar bayangan pada lensa okuler dapat dilihat atau diamati, bayangan ini harus berada di depan lensa okuler dan bersifat maya . Hal ini dapat terjadi jika bayangan pada lensa objektif jatuh pada jarak kurang dari fok dari lensa okuler. Terlihat bahwa bayangan akhir yang dibentuk oleh mikroskop bersifat maya, terbalik, dan diperbesar.
fob :jarak fokus objektif
fok :jarak fokus okuler
3.-Bayangan yang dibentuk oleh lensa objektif adalah nyata, terbalik, diperbesar.
-Bayangan yang dibentuk oleh lensa okuler adalah maya, tegak, diperbesar.
4.-Ketika preparat digeser dari kiri kekanan maka yang tampak pada lensa okuler preparat bergeser ke kiri.
-Ketika preparat digeser kebelakang maka yang tampak pada lensa okuler preparat bergeser ke depan.
5..Iya, terjadi perubahan bidang pandang
6.Iya, karena tiap objek memiliki perbedaan fokus