LAPORAN
PRAKTIKUM I
Dasar-Dasar
Makhluk Hidup
(ABKC5102)
Pengenalan dan
Penggunaan Mikroskop
Disusun Oleh:
Emita Fitriani
1810129220008
Asisten Dosen:
Nida Wati
Normaulidina
DosenPengampu:
Drs. Muchyar,
M.P
Mella Mutika
Sari, M.Pd
Ratna Yulinda,
M.Pd
PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN IPA
JURUSAN
PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA
FAKULTAS
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
LAMBUNG MANGKURAT
BANJARMASIN
OKTOBER 2018
PRAKTIKUM I
Topik :
Pengenalan Dan Penggunaan Mikroskop
Tujuan : 1. Agar mengenali komponen dan
cara penggunaan mikroskop
2.
Mengetahui sifat-sifat bayangan pada
mikroskop dan gambar yang dihasilkan.
3.
Mempelajari cara menyiapkan bahan-bahan yang akan diamati di bawah mikroskop
Hari, Tanggal : Senin, 1 Oktober 2018
Tempat : Laboratorium Terpadu FKIP ULM
Banjarmasin.

I. ALAT DAN BAHAN
A. Alat-alat
1) Mikroskop 1
unit
2) Gelas
benda / kaca preparat 2
buah
3) Kaca
penutup 2
buah
4) Pipet 1
buah
5) Gunting 1
buah
6) Silet 1
buah
7) Mortal
dan alu 1
buah
8) Pisau 1
buah
9) Gelas
kimia 50ml 1
buah
10) Preparat jadi batang monokotil 1 buah
11) Preparat jadi
batang dikotil 1
buah
12) Preparat jadi Tulang keras 1 buah
B. Bahan-bahan
1. Air 10 ml
2.
Kentang 1
buah
3.
Koran secukupnya
II. CARA KERJA
A. Cara
Kerja I
·
Menyiakan dan
menggunakan mikroskop:
1.
Mengambil mikroskop dan meletakkan secara hati-hati di
atas meja.
2.
Mengamati
komponen-komponen mikroskop, menggambar, dan mencatat fungsinya
3.
Menggunakan
mikroskop sesuai dengan langkah-langkah pada teori dasar.
·
Mempersiapkan
preparat basah:
1.
Meletakkan
bahan yang akan diamati di atas gelas benda / preparat
2.
Menetesi
dengan air
3.
Menutupi
dengan gelas/kaca penutup dan mengusahakan agar tidak ada gelembung udara di
atas objek dan gelas penutup, caranya: memegang gelas penutup dengan posisi 45o
terhadap gelas objek, menyentuh tepi bawah pada permukaan tetesan air dan
perlahan merebahkan sehingga gelas penutup terletak di atas gelas objek. Jika
masih ada gelembung udara pekerjaan ini diulangi lagi sampai berhasil.
B.
Cara Kerja II
·
Mengamati
butir pati kentang
1.
Mengupas kulit
kentang degan ujung silet
2.
Memotong
kentang menggunakan pisau
3.
Meletakkan
potongan kentang kedalam mortal
4.
Menumbuk
potongan kentang sampai mengeluarkan sari patinya
5.
Menggunakan
pipet tetes untuk mengambil sari pati dari mortal.
6.
Meneteskan
cairan kentang pada preparat, dan menutup dengan gelas penutup serta
menghindari timbulnya gelembung udara pada preparat.
7.
Mengamati
butiran pati tersebut.
8.
Mengatur
diafragma agar butir pati kelihatan kontras terhadap air yang mengelilinginya.
9.
Mengambar dan
mengamati butir-butir pati beserta struktur-struktur yang ada didalamnya.
C. Cara
Kerja III
·
Mengamati
preparat jadi (batang dikotil)
1.
Meletakkan
preparat jadi (batang dikotil) di meja mikroskop sehingga preparat yang diamati
terletak di tengah lubang meja
mikroskop.
2.
Memfokuskan
lensa objektif mikroskop dengan menggunakan pembesaran yang lebih kuat.
3.
Mengamati
hasil objek preparat jadi (batang dikotil) yang terlihat di mikroskop.
4.
Menggambar
objek preparat jadi batang dikotil beserta strukturnya yang terlihat pada mikroskop.
·
Mengamati
preparat jadi (batang monokotil)
1.
Meletakkan
preparat jadi (batang monokotil) di meja mikroskop sehingga preparat yang
diamati terletak di tengah lubang meja
mikroskop.
2.
Memfokuskan
lensa objektif mikroskop dengan menggunakan pembesaran yang lebih kuat.
3.
Mengamati hasil
objek preparat jadi (batang monokotil) yang terlihat di mikroskop.
4.
Menggambar
objek preparat jadi batang monokotil beserta strukturnya yang terlihat pada mikroskop.
·
Mengamati
preparat jadi tulang keras
1.
Meletakkan
preparat jadi tulang keras di meja mikroskop, sehingga preparat yang diamati
terletak di tengah lubang meja mikroskop.
2.
Memfokuskan
lensa obyektif mikroskop dengan menggunakan pembesaran yang lebih kuat lalu
dengan dengan pembesaran yang kecil.
3.
Mengamati
hasil objek preparat jadi tulang keras yang terlihat pada mikroskop.
4.
Menggambar
objek preparat jadi tulang keras beserta strukturnya yang terlihat pada
mikroskop.
D. Cara
Kerja IV
· Mengamati Koran yang di beri aquades
1.
Memotong satu
huruf dari kertas koran kemudian meletakkan di atas gelas objek, menetesi
dengan air dan menutupi dengan gelas/kaca penutup.
2.
Mengamati di
bawah mikroskop dengan perbesaran paling kecil. Mencatat hasil pengamatan dan
menggambar potongan huruf yang diamati. Mengulangi percobaan di atas dengan
menggunakan perbesaran kuat.
III. TEORI DASAR
Kata mikroskop berasal dari bahasa yunani
yaitu micros (kecil) scopein (melihat). Mikroskop merupakan alat bantu
untuk mengamati objek yang berukuran terlalu kecil untuk dilihat dengan mata kasar. Yang mana mikroskop merupakan
alat optik yang terdiri atas susunan beberapa lensa pembesar yang digunakan
untuk melihat benda, jasad renik, sel, jaringan dan mikroorganisme yang ukurannya sangat kecil (mikroskopis). Kata
mikroskopis berarti sangat kecil, tidak mudah dilihat dengan mata (Respati,
2008). Mikroskop ditemukan oleh Anthony Van Leuwenhoek, dimana sebelumnya sudah
ada Robert Hook dan Marcello Malpighi yang mengadakan penelitian melalui lensa
sederhana. Lalu Anthony Leuwenhoek mengembangkan lensa sederhana itu menjadi
lebih kompleks agar dapat mengamati protozoa, bakteri, dan berbagai makhluk
kecil lainnya. Setelah itu sekitar tahun 1600, Hans dan Z Jansens telah
menemukan mikroskop yang lebih bagus daripada punya Anthony Van Leuwenhoek.
Diberi nama mikroskop kerena merupakan alat yang berada di dalam laboratorium
yang memberikan bayangan dari benda yang diperbesar hingga ukuran tertentu
hingga dapat dilihat dengan mata (Cindy, 2009). Mikroskop menjadi salah satu alat yang penting
di Laboratorium IPA Terpadu, khususnya biologi, untuk mengamati obyek yang
berukuran sangat kecil seperti sel. Jenis paling umum dari mikroskop, dan yang
pertama diciptakan adalah mikroskop optis.
Mikroskop yang pertama kali digunakan oleh ilmuan zaman renaissans adalah
mikroskop cahaya( light mikroskop). Cahaya tampak diteruskan melaui specimen
dan kemudian melalui lensa kaca (Chambell, 2000). Mikroskop ini merupakan alat
optik yang terdiri dari satu atau lensa yang memproduksi gambar yang diperbesar
dari sebuah benda yang ditaruh di titik focus dari lensa tersebut.
Mikroskop adalah alat utama dalam mempelajari struktur
benda-benda kecil. Mikroskop optik dapat dibagi atas 2, yaitu mikroskop Biologi
(monokuler) dan mikroskop stereo (Binokuler) (Suripto, 1994).
Mikroskop biologi adalah mikroskop yang digunakan
pengamatan benda tipis transparan. Penyinaran dilakukan dari bawah dengan sinar
alam atau lampu. Mikroskop binokuler adalah mikroskop yang digunakan untuk
pengamatan benda-benda yang tidak terlalu besar, transparan atau tidak.
Penyinaran dapat diatur dari atas maupun dari bawah dengan sinar alam atau
lampu (Tim Pengajar Jurusan Biologi, 2011).
Pembagian
macam-macam mikroskop adalah sebagai berikut:
a.
Berdasarkan
sumber cahayanya
1.
Mikroskop
cahaya (mikroskop yang asal cahayanya dari cahaya matahari atau cahaya lampu).
2.
Mikroskop elektron
(mikroskop yang asal cahayanya dari tumbukan elektron yang menghasilkan energi,
elektron yang bertumbukan dihasilkan dari sinar radioaktif.
b.
Berdasarkan
kegiatan pengamatan
1.
Mikroskop
diseksi (untuk mengamati permukaan luar benda yang diamati).
2.
Mikroskop mono
atau binokuler (untuk mengamati bagian dalam sel).
c.
Berdasarkan
jumlah lensa okuler:
1.
Mikroskop
monokuler (memiliki satu lensa okuler).
2.
Mikroskop
binokuler (memilikio dua lensa okuler)
d.
Berdasarkan
kerumitan kegiatan pengamatan:
1.
Mikroskop
sederhana (yang umumnya digunakan pelajar)
2.
Mikroskop
riset (mikroskop dark field, flioresens, fase kontras, nomarski DIC dan
konfokal)
e.
Berdasarkan
hasil dari pengamatan:
1.
Mikroskop dua
dimensi (mikroskop monokuler, binokuler, fase kontras, dark, field)
2.
Mikroskop tiga
dimensi ( mikroskop converter)
Ada dua bagian
utama yang umunnya menyusun mikroskop, yaitu:
1.
Bagian optik,
yang terdiri dari kondensor, lensa objektif, dan lensa okuler.
2.
Bagian
non-optik yang terdiri dari kaki dan lengan mikroskop, diafragma, meja objektif
atau meja preparat, pemutar halus dan kasar, penjepit kaca objektif (preparat),
dan sumber cahaya.
Lensa-lensa
mikroskop
Lensa obyektif bekerja dalam pembentukan bayangan yang pertama yakni
menentukan banyaknya struktur dan bagian renik yang akan terlihat pada bayangan
akhir. Ciri yang penting pada lensa obyektif selain pembesarannya ( misalnya 40
kali) adalah nilai aperture (NA) yaitu ukuran daya pisah suatu lensa obyektif
yang akan menentukan daya pisah spesimen yakni kemampuan lensa obyektif untuk
menunjukkan struktur-struktur renik yang berdekatan sebagai dua benda yang
terpisah. (Muchyar,dkk , 2018).
Lensa okuler berfungsi memperbesar bayangan yang
dihasilkan oleh lensa obyektif. Pembesarannya berkisar antara 4 x – 25 x.
Kondensor berfungsi untuk mendukung terciptanya pencahayaan pada obyek yang
akan difokus sehingga bila pengaturannya tepat akan diperoleh daya pisah yang
maksimal. Jika daya pisah berkurang, dua benda Nampak menjadi satu dan tidak
lagi Nampak sebagai dua benda yang terpisah. pembesaran akan kurang bermanfaat
jika daya pisah mikroskop kurang baik ( Budiono,1992).
Baik lensa objektif maupun lensa okuler keduanya merupakan lensa cembung.
Secara garis besar lensa objektif menghasilkan suatu bayangan sementara yang
mempunyai sifat semu, terbalik, dan diperbesar terhadap posisi benda mula-mula,
lalu yang menentukan sifat bayangan akhir selanjutnya adalah lensa okuler. Pada
mikroskop cahaya, bayangan akhir mempunyai sifat yang sama seperti bayangan,
semu, terbalik, dan lebih lagi diperbesar (Pramudita, 2012).
V. ANALISIS DATA
Mikroskop adalah alat bantu yang digunakan untuk
melihat dan mengamati obyek yang sangat kecil yang tidak bisa dilihat dengan
mata telanjang. Mikroskop terdiri dari lensa okuler dan lensa objektif, pada
pengamatan kali ini mikroskop yang praktikan gunakan dengan pembesaran lensa
objektif sebesar 50 dan 100 X. Mikroskop
terdiri dari bagian optik dan bagian mekanik (non optik). Bagian optik terdiri
dari lensa okuler, lensa obyektif, kondensor, diafragma, cermin. Dan bagian non
optic terdiri dari tabung mikroskop, revolver, meja mikroskop, klip/ penjepit,
sekrup pengarah kasar, sekrup pengarah halus, lengan mikroskop, kaki mikroskop,
dan sendi inklinasi. Fungsi dari bagian-bagian mikroskop terdiri dari:
·
Lensa okuler
Adalah
lensa yang letaknya di bagian ujung atas tabung dekat dengan mata pengamat.
Fungsinya adalah untuk memperbesar bayangan yang dihasilkan oleh lensa
obyektif. Funsi utama lensa okuler ini adalah untuk membentuk bayangan maya,
tegak, diperbesar dari lensa obyektif. Perbesaran bayangan yang terbentuk
berkisar antara 5-25 kali.
·
Lensa obyektif
Adalah
lensa yang letaknya dekat dengan obyek yang di amati, fungsi nya adalah untuk
memperbesar bayangan benda atau obyek pengamatan dengan 10x, 40x, atau 100x .
lensa obyektif ini membutuhkan cahaya nyata, terbalik, dan diperbesar.
·
Kondesor
Fungsinya
untuk mengumpulkan cahaya yang masuk dan memfokuskan cahaya untuk menerangi
obyek.
·
Cermin
Fungsinya
untuk memantulkan cahaya luar menuju ke bagian kondensor dan diafragma.
·
Diafragma
Fungsinya
untuk mrngatur intensitas cahaya yang masuk.
·
Tabung mikroskop
Fungsinya
untuk mengatur fokus dan menjadi penghubung antara lensa okuler dan lensa
obyektif.
·
Revolver
Fungsinya
untuk mengatur pembesaran atau pengecilan lensa obyektif, dengan cara
penggunaannya dengan cara memutar ke
kanan atau kekiri.
·
Meja mikroskop
Fungsinya
untuk tempat meletakkan preparat atau obyek yang akan diamati.
·
Klip/ penjepit
Fungsinya
untuk menjepit kaca preparat agar tidak mudah bergeser.
·
Sekrup pengarah kasar( makrometer)
Fungsinya
untuk menaik turunkan tabung mikroskop secara cepat dan tepat.
·
Sekrup pengarah halus (micrometer)
Fungsinya
untuk menaik turunkan tabung mikroskop secara lambat.
·
Lengan mikroskop
Fungsinya
untuk pegangan pada mikroskop dan untuk memindahkan mikroskop ke tempat lain.
·
Kaki mikroskop
Fungsinya
untuk menopang atau menyangga mikroskop agar tidak jatuh.
·
Sendi inklinasi
Fungsinya
untuk mengatur sudut tegaknya mikroskop.
Salah satu fungsi mikroskop adalah untuk
mengamati obyek yang berukuran kecil. Hasil pengamatan dengan mikroskop dapat
dituangkan dalam bentuk gambar hasil tangan (manual) dan gambar bidikan kamera dengan gambar literatur
sebagai perbandingannya. Obyek yang diamati adalah berupa sari pati kentang ,
preparat jadi dari batang dikotil, batang monokotil, dan tulang keras, serta
penampang 1 huruf dari Koran.
Pada saripati kentang, menurut pengamatan
yang terlihat pada mikroskop terdapat gambar bulat-bulat seperti gelembung air
tersusun dengan indah dan kecil dan beberapa ada bulat yang lumayan besar, serta berwarna kekuningan. menurut pada literatur menunjukkan persamaan
yang terlihat yakni masih ada gambar bulat seperti gelembung air. Hal itu
menunjukkan bahwasanya pada kentang terkandung butir-butir amilum yang terdiri
dari hilus/ hilum dan lamela serta gabus.
Pada preparat jadi
batang dikotil, menurut pengamatan yang terlihat pada mikroskop adalah seperti
bulat bulat tidak beraturan,berwarna putih pucat dan sulit di bedakan antara
struktur-struktur penyusun dikotil, seperti epidemis, korteks, floem, kambium,
xylem dan empulurnya. Namun, menurut pada gambar literatur disitu sudah jelas
nampak struktur-struktur penyusun batang dikotil. Serta warna pada gambar
literature lebih mencolok . Jadi, struktur nya mudah di bedakan.
Pada preparat jadi batang monokotil,
menurut pengamatan yang terlihat pada mikroskop adalah seperti sebuah Styrofoam
dengan semburat merah membentuk bulat, struktur dari batang monokotil terdiri
epidermis, korteks, perisikel, floem, xylem dan empulur. Perlu ketelitian yang
ekstra agar bisa menentukan bagian-bagian dari struktur batang monokotil.
Menurut gambar literatur hampir sama
dengan gambar pada pengamatan mikroskop, namun pada gambar literatur, struktur
pada batang monokotil terlihat lebih jelas, dan mudah di bedakan tiap struktur
penyusunnya daripada hasil pengamatan. Jadi pembeda antara batang dikotil dan
monokotil adalah pada batang dikotil di jumpai pembatas antara xylem dan floem yang dinamakan kambium,
sedangkan pada monokotil tidak dijumpai kambium.
Pada preparat
tulang keras, menurut hasil pengamatan yang terlihat pada mikroskop adalah
sebuah penampang tulang keras dengan struktur yang terdiri dari saluran havers,
osteosit dengan lakuna, osteon dan kanalikuli. Dengan tampilan warna yang indah, yakni berwarna putih tulang
dan kemerahan dengan warna yang mencolok sehingga terlihat jelas tiap dari
struktur penyusunnya. Begitupula pada gambar literature struktur tulang keras
terlihat jelas,mudah dibedakan tiap struktur penyusunnya. Namun pada gambar
literature, penampang tulang keras nampang berwarna keunguan.
Pada koran yaitu
pengamatan melihat struktur
penyusun satu huruf kertas koran. Satu huruf yang digunakan adalah huruf
“u” setelah dilihat hasil dari mikroskop dengan pembesaran 50x dan 200x.
Pembesaran 50x adalah pembesaran yang diambil dari lensa ukoler 5x dan lensa
objektif 10x, dan pembesaran 200x adalah 50x lensa okuler dan 40x lensa
objektif. Pada pengamatan yang dilihat praktikan pada mikroskop adalah pada
penampang yang dihasilkan bayangan adalah
maya terbalik dan di perbesar, huruf “u” masih terlihat, namun sedikit buram
akibat sebelumnya koran di tetesi dengan air. Struktur penyusun koran terdiri dari tinta dan kertas. Pada
gambar literatur , penampang satu huruf koran terlihat lebih jelas yakni bertuliskan
huruf “m”. dan struktur penyusunnya pun benar-benar terlihat jelas.
VI.
KESIMPULAN
1. Mikroskop
adalah suatu alat yang fungsinya untuk melihat benda-benda atau obyek kecil.
Semua itu di karenakan manusia mempunyai daya pisah yang terbatas, sehingga di
butuhkan alat untuk dapat mengamati obyek yang sangat kecil sehingga dapat
dilihat oleh mata. Macam-macam dari
mikroskop itu sendiri di bagi berdasarkan dari sumber cahaya, kegiatan
pengamatan, jumlah lensa okuler, kerumitan kegiatan pengamatan dan hasil dari
pengamatan. Namun dalam pengamatan
laboratorium biasanya yang digunakan adalah mikroskop cahaya. Bagian dari
mikroskop terdiri dari bagian optic dan mekanik(non optic). Bagian optic dari
mikroskop terdiri dari lensa okuler, lensa obyetif, kondensor, cermin dan
diafragma. Sedangkan bagian mekanik(non optic) terdiri dari tabung mikroskop,
revolver, meja mikroskop, klip/ penjepit, sekrup pengarah kasar, sekrup
pengarah halus, lengan mikroskop, kaki mikroskop dan sendi inklinasi.
2. Sifat
bayangan yang dihasilkan oleh mikroskop adalah maya, terbalik, dan di perbesar.
3. Dari
pengamatan yang di hasilkan oleh mikroskop dapat memudahkan untuk mengetahui
struktur-struktur penyusun dari hal yang diamati. Banyak kegunaan yang di
didapatkan dari mikroskop, hendaknya banyak juga hal-hal yang harus diperhatikan
agar mikroskop aman dan tidak terjadi kerusakan dan gunakan sesuai cara kerja.
VII.
SARAN
Untuk laporan praktikum harus di ketik dan itu
sedikit menyusahkan bagi yang tidak mempunyai laptop, apalagi waktu pengumpulan
laporan yang cukup singkat. Sebaiknya ada ketentuan agar bisa diketik atau di
tulis tangan(manual).
DAFTAR
PUSTAKA
Budiono,J. Djoko. 1992.
Pembuatan Preparat Mikroskopis(Teori dan
Praktek). University Press IKIP Surabaya, Surabaya.
Chambell, N, A. 2000. Biologi Edisi
Kelima Jilid I. Jakarta : Erlangga.
Cindy. 2009. Pengertian Mikroskop. Erlangga.
Jakarta.
Muchyar, dkk. (2018). Modul Praktikum Dasar-Dasar Makhluk Hidup.
Banjarmasin : Program Studi Pendidikan IPA FKIP Univeritas Lambung
Mangkurat.
Pramudita, Saras Dian. 2012.
Mikroskop. Jakarta : Uhamka Sugeng.
Respati, M. B. (2008)
Macam-macam mikroskop dan cara penggunaannya. Momentum, 4 (2).
Suripto, (1994). Struktur Hewan. Bandung : Biologi ITB.
Tim pengajar jurusan
biologi. (2012). Petunjuk Praktikum Biologi Dasar. Jember : University Press.
LAMPIRAN
PERTANYAAN
- Sebutkan
fungsi masing-masing bagian mikroskop !
- Bagaimana proses pembentukan bayangan yang terjadi
pada saat pengamatan di bawah mikroskop ?
- Bagaimana
sifat bayangan yang dibentuk oleh lensa obyektif dan okuler ?
- Sambil
memandang kedalam okuler, geserlah preparat dari kiri kekanan. Kearah mana
bayangan bergeser? Dan kemana arah bayangan jika preparat digeser kebelakang? Putar dudukan lensa
obyektif sehingga obyektif kuat berada di bawah okuler. Kerjakan hati-hati
supaya tidak menyentuh gelas penutup. Jika bayangan kurang jelas, aturlah
dengan memutar-mutar pengatur halus.
- Dengan
penggantian obyektif lemah ke obyektif kuat, apakah terjadi perubahan
bidang pandang?
- Apakah
penggantian obyektif mengubah kedudukan bayangan?
- Berapa
diameter bidang pandang mikroskop anda pada obyektif lemah (mm) dan berapa
pada obyektif (h)
JAWAB:
1.
Fungsi dari bagian-bagian mikroskop terdiri dari:
·
Lensa okuler
Adalah
lensa yang letaknya di bagian ujung atas tabung dekat dengan mata pengamat.
Fungsinya adalah untuk memperbesar bayangan yang dihasilkan oleh lensa
obyektif. Funsi utama lensa okuler ini adalah untuk membentuk bayangan maya,
tegak, diperbesar dari lensa obyektif. Perbesaran bayangan yang terbentuk
berkisar antara 5-25 kali.
·
Lensa obyektif
Adalah
lensa yang letaknya dekat dengan obyek yang di amati, fungsi nya adalah untuk
memperbesar bayangan benda atau obyek pengamatan dengan 10x, 40x, atau 100x .
lensa obyektif ini membutuhkan cahaya nyata, terbalik, dan diperbesar.
·
Kondesor
Fungsinya
untuk mengumpulkan cahaya yang masuk dan memfokuskan cahaya untuk menerangi
obyek.
·
Cermin
Fungsinya
untuk memantulkan cahaya luar menuju ke bagian kondensor dan diafragma.
·
Diafragma
Fungsinya
untuk mrngatur intensitas cahaya yang masuk.
·
Tabung mikroskop
Fungsinya
untuk mengatur fokus dan menjadi penghubung antara lensa okuler dan lensa
obyektif.
·
Revolver
Fungsinya
untuk mengatur pembesaran atau pengecilan lensa obyektif, dengan cara
penggunaannya dengan cara memutar ke
kanan atau kekiri.
·
Meja mikroskop
Fungsinya
untuk tempat meletakkan preparat atau obyek yang akan diamati.
·
Klip/ penjepit
Fungsinya
untuk menjepit kaca preparat agar tidak mudah bergeser.
·
Sekrup pengarah kasar( makrometer)
Fungsinya
untuk menaik turunkan tabung mikroskop secara cepat dan tepat.
·
Sekrup pengarah halus (micrometer)
Fungsinya
untuk menaik turunkan tabung mikroskop secara lambat.
·
Lengan mikroskop
Fungsinya
untuk pegangan pada mikroskop dan untuk memindahkan mikroskop ke tempat lain.
·
Kaki mikroskop
Fungsinya
untuk menopang atau menyangga mikroskop agar tidak jatuh.
·
Sendi inklinasi
Fungsinya untuk
mengatur sudut tegaknya mikroskop.
2.Proses
pembentukan bayangan pada mikroskop, objek yang akan diamati harus diletakkan
di depan lensa objektif pada jarak antara fob dan 2fob sehingga bayangannya akan
terbentuk pada jarak lebih besar dari 2fobdi belakang lensa objektif
dengan sifat nyata dan terbalik. Bayangan pada lensa objektif dipandang sebagai
objek oleh lensa okuler dan terbentuklah bayangan pada lensa okuler. Agar
bayangan pada lensa okuler dapat dilihat atau diamati, bayangan ini harus
berada di depan lensa okuler dan bersifat maya . Hal ini dapat terjadi jika
bayangan pada lensa objektif jatuh pada jarak kurang dari fok dari
lensa okuler. Terlihat bahwa bayangan akhir yang dibentuk oleh mikroskop
bersifat maya, terbalik, dan diperbesar.
fob
:jarak fokus objektif
fok
:jarak fokus okuler
3.-Bayangan
yang dibentuk oleh lensa objektif adalah nyata, terbalik, diperbesar.
-Bayangan
yang dibentuk oleh lensa okuler adalah maya, tegak, diperbesar.
4.-Ketika
preparat digeser dari kiri kekanan maka yang tampak pada lensa okuler preparat
bergeser ke kiri.
-Ketika
preparat digeser kebelakang maka yang tampak pada lensa okuler preparat
bergeser ke depan.
5..Iya,
terjadi perubahan bidang pandang
6.Iya,
karena tiap objek memiliki perbedaan fokus
Tidak ada komentar:
Posting Komentar